Berita  

Sinergi TNI-Polri dan Instansi Lobar Kunci Tanggap Darurat Bencana

Kapolres Lobar Pimpin Apel Kesiapan Bencana, Tekankan Respons Cepat

Lombok Barat, NTB – Dalam rangka memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana alam pada musim hujan, Polres Lombok Barat menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Alam Tahun 2025 di halaman Mako Polres Lombok Barat, Rabu (5/11/2025) pagi. Kegiatan yang dimulai pukul 08.39 WITA ini dipimpin langsung oleh Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K.

Apel tersebut turut dihadiri oleh berbagai unsur Forkopimda dan instansi terkait, termasuk perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, TNI, Brimob, Basarnas, BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Satpol PP, BMKG, serta para camat di wilayah hukum Polres Lombok Barat.

Dari unsur pasukan, kegiatan ini melibatkan satu peleton dari masing-masing satuan, di antaranya Sat Samapta, Sat Brimob, TNI AD Kodim 1606 Lobar/Mataram, Basarnas, Sat Pol PP, Sat Lantas, Sat Polairud, serta Bhabinkamtibmas Polres Lombok Barat.

Sinergi Lintas Instansi untuk Hadapi Potensi Bencana

Dalam amanatnya, Kapolres Lombok Barat AKBP Yasmara Harahap menyampaikan bahwa kegiatan apel ini merupakan bentuk nyata kesiapan personel dan sarana prasarana dalam menghadapi potensi bencana alam di wilayah Lombok Barat. Ia menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi demi menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat.

“Apel ini menjadi momentum untuk memastikan seluruh personel, peralatan, dan sistem komunikasi siap digunakan sewaktu-waktu jika terjadi bencana. Kecepatan respon dan koordinasi lintas instansi menjadi kunci dalam menekan dampak yang ditimbulkan,” ujar AKBP Yasmara Harahap.

Kapolres juga menyampaikan amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., yang menekankan bahwa bencana alam merupakan tantangan global, terutama bagi Indonesia yang berada di kawasan rawan gempa dan aktivitas vulkanik tinggi. Berdasarkan data BNPB, Indonesia telah mengalami berbagai bencana dengan dampak signifikan, baik dari sisi korban maupun kerugian materiil.

Sementara itu, BMKG memprediksi bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada November 2025 hingga Januari 2026, yang berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Kondisi tersebut perlu diantisipasi sejak dini melalui kesiapsiagaan dan koordinasi lintas sektor.

Delapan Langkah Strategis Penanganan Bencana

Dalam amanat tersebut, AKBP Yasmara Harahap juga menegaskan delapan langkah penting yang harus dilaksanakan seluruh jajaran dan instansi terkait, di antaranya:

  1. Melaksanakan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana melalui koordinasi dengan BMKG dan instansi lainnya.

  2. Memberikan informasi yang cepat kepada masyarakat serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban (Harkamtibmas).

  3. Menyiapkan personel, sarana, dan logistik agar dapat digerakkan sewaktu-waktu.

  4. Melaksanakan simulasi tanggap darurat untuk meningkatkan kesiapan di lapangan.

  5. Mengedepankan kecepatan dan fast response dalam setiap tindakan.

  6. Melaksanakan tugas kemanusiaan secara profesional dan sesuai prosedur.

  7. Menjamin setiap kegiatan penanganan dilakukan sesuai dengan standar operasional yang berlaku.

  8. Meningkatkan koordinasi dan sinergi antarinstansi terkait.

“Dengan koordinasi yang baik antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat, kita dapat meminimalkan risiko dan mempercepat pemulihan jika terjadi bencana,” tambah Kapolres.

Komitmen Bersama dalam Tanggap Darurat

Apel kesiapan tanggap darurat bencana ini menjadi wujud nyata kolaborasi lintas instansi dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Lombok Barat. Pemerintah daerah melalui BPBD Lombok Barat, Basarnas, dan instansi terkait lainnya menyatakan siap bekerja sama dalam penanggulangan bencana, baik pada tahap pencegahan, tanggap darurat, maupun pemulihan.

Kegiatan apel ditutup dengan pemeriksaan pasukan oleh Kapolres Lombok Barat bersama unsur Forkopimda. Seluruh pihak berharap kesiapsiagaan yang ditunjukkan dalam apel ini dapat memperkuat koordinasi dan kesiapan bersama dalam menghadapi berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *